Hai! I’m back. :p
Sebelum gue ngerjain tugas, enaknya gue cerita dulu nih. #modusprokras. Umm gue
mau cerita apa? Gue mau cerita pengalaman ikutan seleksi untuk magang. Gue
bersyukur gue lolos seleksi tahap pertama, yaitu application form. Well, gue
seneng banget bisa lolos seleksi pertama ini since perusahaan ini adalah my
dream company sejak dulu. Terus, gue merasa bangga karena dapat mencapai
seleksi selanjutnya, meskipun ya belum lolos kenyataannya. Gue merasa puas
dengan apa yang telah gue kerjakan dan siapkan untuk bisa sampai tahap
tersebut.
Gue yakin banyak banget
orang yang incer perusahaan ini. Bayangkan brand-nya aja udah oke banget.
Profit yang dicapai dalam setahun bisa mencapai triliyunan. Cadas ya, gue
percaya banget pasti orang di dalamnya luar biasa. Ya memang budaya dan
organisasinya sendiri pun memfasilitasi. Umm kesempatan gue pun untuk belajar di sana
pun sangat berharga jadinya. Di samping itu, gue pun melihatnya perusahaan ini
punya visi yang bagus, kurang lebih berkaitan dengan visi hidup gue. Eaaa.
Jadi, I feel I need to support them. Gue bisa aktualisasi visi hidup gue di
sana juga dengan memberikan dampak pada kehidupan konsumen dari brand-brand
yang mereka punya. Namun, gue tetep percaya di mana pun gue tetap bisa
mengaktualisasinya. Amin. J
Entah apa yang pasti
di-assess dalam seleksi tersebut. Focus group discussion, setiap kelompok
diberikan sebuah kasus bisnis. Setiap anggota dianggap sebagai tim untuk
menanggapi kasus tersebut. Well ya, I was trying my best. Gue sangat berfokus
pada isu dan topik HR karena gue memang berencana untuk magang di divisi tersebut.
Gue pun mengeluarkan ide-ide gue terkait HR dengan menampilkan fungsi dari HR
tersebut. Gue memang ga terlalu menimbang fungsi-fungsi lain yang terkait
bisnis saat itu, misalnya sales, production, dan marketing. Kenapa? Karena
menurut gue, ide yang gue sampaikan adalah solusi HR yang bisa dipertimbangkan
untuk diterapkan. Nah, rupanya yang lolos seleksi adalah mereka yang concern
pada fungsi-fungsi lain juga. Gue jadi berpikir bahwa sebaiknya memang perlu
memahami setiap fungsi jika ingin melaksanakan bisnis. Dan sepertinya, gue
sebaiknya menunjukkan poin-poin lain juga selain HR.
Well, ini pengalaman
baik dalam belajar. Gue jadi ter-encourage untuk terus belajar lagi terkait
bisnis dan manajemen. Dan yang pasti harus menyasar isu dan topik dari
fungsi-fungsi lain ketika menghadapi tes yang sama. Hehe. Karena meskipun gue
merasa bijak dengan fokus pada HR, nyatanya employer memilih mereka yang
berfokus juga kepada fungsi lain. Well, it’s a very good thinking. Tapi ya
gitu, gue sebagai anak psikologi masih penasaran dengan kompetensi apa yang
diukur ketika pelaksanaan mini assessment center waktu itu. Hehe. Gue udah
berencana akan bertanya kepada employer soal kekuatan dan kelemahan gue terkait
selama asesmen tersebut. Semoga gue bisa belajar lebih lagi dan achieve lebih
lagi. Amin. Dan sekarang gue mau ngerjain tugas. Tugas ini pun
menjadi tugas untuk UAS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar