Selasa, 13 Agustus 2013

Insight Lucu di Malam Hari





Sebentar gue menghentikan penulisan mengenai hasil atau hal yang gue dapatkan setelah mengikuti simposium di Manila. Malem ini, gue bertemu dengan seorang sahabat. Gue pikir kami akan have fun bareng, tapi ternyata engga yang seperti gue duga. Dia bercerita berbagai hal terkait pikiran dan perasaan yang cukup membebaninya sekarang. Maka dari itu, kondisi pertemuan kami pun dapat dibilang serius. Selama berusaha untuk mendengarkannya, gue menemukan beragam insight. Well, pertama gue bersyukur karena gue mendapatkan kesempatan untuk bisa mendengarkan dia. Gue senang karena gue bisa semakin memahami dia dan memberikan bantuan “konseling”.

Lama pembicaraan kami pun semakin panjang karena kami pun membahas berbagai topik lainnya. Berikut insight yang gue dapet:
1. Gue sangat senang sharing rupanya, terutama pikiran dan perasaan gue, pengalaman, dan ide.
2. Gue senang bermimpi, gue begitu bergairah untuk mencapai setiap tujuan dalam kehidupan gue.
3. Akan tetapi, gue kadang kesulitan menyusun strategi untuk mewujudkannya karena kadang gue merasa ga punya waktu akibat prokrastinasi atau udah keburu bete.
4. Bete ini maksudnya, gue orang yang cenderung emosional. Nah kalo emosi lagi negatif, gue merasa kesulitan untuk berpikir secara jernih.
5. Well, gue masih perlu berlatih untuk meregulasi emosi.  
6. Gue sebegitu reflektif orangnya.
7. Kadang gue keburu takut duluan ketika menghadapi sesuatu.
8. Penyebabnya kalo dulu karena engga pede. Kalo sekarang, penyebabnya adalah pikiran yang tak logis, yang disebabkan perasaan udah keburu terusik.  
9. Pikiran gue kurang berkembang kalo gue cuma dapet pengetahuan aja.
10. Padahal, gue yakin bahwa gue mampu mengolah informasi dengan baik menjadikannya sebuah pemahaman hingga melakukan aplikasi.
11. Penting bagi gue untuk memahami diri sendiri.
12. Hari ini gue sadar bahwa gue berusaha membantu dan memotivasi sahabat gue karena gue punya visi helping and developing others.
13. Gue merasa tertantang untuk melakukan sesuatu ketika gue menemukan “benang merah”.
14. Itu sebabnya, penting banget feedback bagi gue.
15. Tapi kalo bisa, please disampaikannya dengan manis karena gue pada dasarnya manis. Haha.

Nah sekarang gue mau cerita. Gue udah berkomitmen untuk menulis dan mempublikasikan segala hal yang gue mau dapatkan dari simposium di Manila. Gue tuh sempet bosen gitu nulisnya karena gue sekadar menulis poin-poin saja dan kurang mengembangkannya. Beberapa kendala yang gue alami sejauh ini adalah informasi terlalu banyak dan berupa bahasa Inggris. Perlu usaha lebih untuk menulisnya menjadi sebuah tulisan yang mudah dimengerti dan bermanfaat. Tapi pas gue mandi tadi, gue baru dapet insight akan mencoba mengelaborasikan pengetahuan ini dengan pengetahuan gue sebelumnya atau fenomena yang sekarang lagi sering terjadi sehingga membentuk pemahaman yang bisa gue bagikan dan bermanfaat jika diaplikasikan. Nah tapi untuk yang ini bukan sharing dalam tulisan sebelumnya. Eh atau gue bikin baru yang mirip kaya yang ini aja ya?  Hahaha. Well, kalo gue ga ketemu sahabat gue ini, gue ga nemu insight ini. Dan kalo gue engga nulis ini, mungkin gue kurang termotivasi untuk menulis lagi. Kenapa kurang termotivasi ya? Ya, ini karena gue merasa menemukan "benang merah". Thanks buat sahabat dan diri gue juga. :)