Senin, 12 Januari 2015

Berjalan Teguh Mencapai Tujuan



Dalam perjalananku hari ini menuju kampus, aku sengaja mengakses renungan harian sebagai saat teduhku dengan menggunakan handphone. Beberapa renungan telah kubaca, namun salah satu menarik perhatianku. Renungan ini berjudul “Tetaplah Berlari”. Sebagai seseorang yangpengejar prestasi, aku tergerak membacanya. Mungkin saja Tuhan akan berbicara atau memberikanku masukan dalam prosesku mencapai tujuanku di tahun ini. Rupanya, renungan ini berupa puisi yang dituliskan seseorang yang pernah mengalami kegagalan. Puisi tersebut mengungkapkan kebiasaan beberapa orang yang suka melihat orang lain dalam mengejar sesuatu. Seringkali kita menoleh ke kanan atau ke kiri, melihat pencapaian orang lain. Ini pun membuat kita merasa tidak nyaman. Puisi ini melanjutkan bahwa padahal setiap manusia telah diberikan berkatnya sendiri-sendiri. Ya, Tuhan memiliki rencana bagi setiap kita manusia. Daripada memusingkan orang lain, sebaiknya kita fokus pada bagian kita. Bagian yang harus kita kejar, kita capai. Bagian yang telah menjadi panggilan kita. Fokus pada tujuan dan tindakan yang kita lakukan untuk mencapainya adalah yang paling tepat. Bahkan dari pengalaman ini nantinya, orang pun akan semakin terinspirasi. Demikian ulasan dan pemaknaan yang bisa kuberikan dari artikel renugan tersebut. Aku jadi ingin bersajak bagi kita semua yang sedang berjuang untuk mencapai sesuatu. Kiranya menjadi berkat.


Tak perlu, tak perlu lagi aku melihat orang-orang sekelilingku,
Untuk mengamati apa yang sudah mereka capai dan sudah sampai manakah mereka.
Karena tak ada gunanya juga, tidak berdampak bagiku untuk mencapai apa yang menjadi cita-citaku.
Aku sadar dan harus selalu mengingat bahwa Tuhan telah mengaruniaiku.
Ia telah memanggilku dalam rencana ini.
Ia pun yang akan menuntunku sampai akhir.
Segala sesuatu tiada kebetulan dan segala sesuatu memiliki makna dan tujuan yang baik dari-Nya.
Mungkin memang harus begini,
Ia telah merencanakan segala sesuatunya.
Harapanku adalah kiranya pengalaman ini dapat menjadi berkat.
Mungkin Tuhan sedang atau akan memakaiku karena ini.
Ya mungkin saja.
Yang bisa kulakukan kini adalah belajar fokus.
Berjuang sebaik mungkin dan berjalan bersama-Nya.
Hingga pada akhirnya nanti,
Ia akan menghadiahiku sesuatu yang bernilai dan mahal tak terhitung harganya.
Rencana-Nya adalah yang terbaik, bukan rencana kegagalan atau kecelakaan.
Terpujilah nama Tuhan sampai selamanya.
Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar